Baru-baru ini, Biro Statistik Tenaga Kerja AS merilis laporan yang mengejutkan. Selama periode April 2024 hingga Maret 2025, data pekerjaan non-pertanian AS mengalami revisi besar-besaran, dengan total pengurangan sebanyak 911.000 posisi. Angka ini rata-rata setiap bulan, setara dengan pengurangan sekitar 76.000 peluang kerja, jauh di bawah jumlah yang umumnya dianggap diperlukan oleh para ekonom untuk menjaga stabilitas pasar tenaga kerja, yaitu tambahan 150.000 hingga 200.000 posisi baru per bulan.
Revisi data ketenagakerjaan kali ini terutama terkonsentrasi pada beberapa sektor kunci. Sektor perdagangan, transportasi, dan utilitas mengurangi 226.000 pekerjaan, di mana perdagangan grosir dan perdagangan ritel masing-masing mengurangi 110.300 dan 126.200. Sektor rekreasi dan perhotelan mengurangi 176.000 pekerjaan, layanan profesional dan komersial mengurangi 158.000, bahkan sektor pemerintah juga mengurangi 31.000 pekerjaan. Sektor-sektor ini biasanya menyediakan banyak peluang kerja bagi pekerja Amerika yang tidak memiliki gelar tinggi, dan penurunan kali ini jelas memberikan dampak berat pada kelompok ini.
Penyebab penurunan besar-besaran dalam pekerjaan kali ini bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari berbagai faktor struktural yang saling berinteraksi. Di antaranya, kebijakan tarif baru memberikan dampak signifikan terhadap sektor-sektor yang bergantung pada perdagangan. Jumlah lapangan pekerjaan di sektor manufaktur telah berkurang sebanyak 78.000 orang tahun ini, dengan penurunan 42.000 orang hanya sejak bulan April. Tren ini berkontras dengan tujuan pemerintah untuk mendorong "pengembalian industri manufaktur", yang menyoroti kemungkinan adanya kontradiksi dalam kebijakan ekonomi saat ini.
Para analis menyatakan bahwa selain dampak dari kebijakan tarif, perubahan kebijakan imigrasi dan perkembangan teknologi kecerdasan buatan yang cepat mungkin juga merupakan faktor penting yang menyebabkan kelemahan pasar tenaga kerja. Faktor-faktor ini secara sistematis mempengaruhi dasar pertumbuhan lapangan kerja, dan mungkin mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja AS menghadapi tantangan struktural yang mendalam.
Menghadapi situasi yang serius ini, para ekonom mendesak pemerintah dan instansi terkait untuk segera menyesuaikan kebijakan, mengambil langkah-langkah efektif untuk merangsang pertumbuhan lapangan kerja, terutama dengan memperhatikan sektor dan kelompok yang paling terdampak. Pada saat yang sama, bagaimana melindungi lapangan kerja domestik sambil mempertahankan vitalitas ekonomi, serta bagaimana menghadapi perubahan pasar kerja yang disebabkan oleh revolusi teknologi, akan menjadi pertanyaan yang perlu dipikirkan secara serius oleh para pengambil keputusan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Baru-baru ini, Biro Statistik Tenaga Kerja AS merilis laporan yang mengejutkan. Selama periode April 2024 hingga Maret 2025, data pekerjaan non-pertanian AS mengalami revisi besar-besaran, dengan total pengurangan sebanyak 911.000 posisi. Angka ini rata-rata setiap bulan, setara dengan pengurangan sekitar 76.000 peluang kerja, jauh di bawah jumlah yang umumnya dianggap diperlukan oleh para ekonom untuk menjaga stabilitas pasar tenaga kerja, yaitu tambahan 150.000 hingga 200.000 posisi baru per bulan.
Revisi data ketenagakerjaan kali ini terutama terkonsentrasi pada beberapa sektor kunci. Sektor perdagangan, transportasi, dan utilitas mengurangi 226.000 pekerjaan, di mana perdagangan grosir dan perdagangan ritel masing-masing mengurangi 110.300 dan 126.200. Sektor rekreasi dan perhotelan mengurangi 176.000 pekerjaan, layanan profesional dan komersial mengurangi 158.000, bahkan sektor pemerintah juga mengurangi 31.000 pekerjaan. Sektor-sektor ini biasanya menyediakan banyak peluang kerja bagi pekerja Amerika yang tidak memiliki gelar tinggi, dan penurunan kali ini jelas memberikan dampak berat pada kelompok ini.
Penyebab penurunan besar-besaran dalam pekerjaan kali ini bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari berbagai faktor struktural yang saling berinteraksi. Di antaranya, kebijakan tarif baru memberikan dampak signifikan terhadap sektor-sektor yang bergantung pada perdagangan. Jumlah lapangan pekerjaan di sektor manufaktur telah berkurang sebanyak 78.000 orang tahun ini, dengan penurunan 42.000 orang hanya sejak bulan April. Tren ini berkontras dengan tujuan pemerintah untuk mendorong "pengembalian industri manufaktur", yang menyoroti kemungkinan adanya kontradiksi dalam kebijakan ekonomi saat ini.
Para analis menyatakan bahwa selain dampak dari kebijakan tarif, perubahan kebijakan imigrasi dan perkembangan teknologi kecerdasan buatan yang cepat mungkin juga merupakan faktor penting yang menyebabkan kelemahan pasar tenaga kerja. Faktor-faktor ini secara sistematis mempengaruhi dasar pertumbuhan lapangan kerja, dan mungkin mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja AS menghadapi tantangan struktural yang mendalam.
Menghadapi situasi yang serius ini, para ekonom mendesak pemerintah dan instansi terkait untuk segera menyesuaikan kebijakan, mengambil langkah-langkah efektif untuk merangsang pertumbuhan lapangan kerja, terutama dengan memperhatikan sektor dan kelompok yang paling terdampak. Pada saat yang sama, bagaimana melindungi lapangan kerja domestik sambil mempertahankan vitalitas ekonomi, serta bagaimana menghadapi perubahan pasar kerja yang disebabkan oleh revolusi teknologi, akan menjadi pertanyaan yang perlu dipikirkan secara serius oleh para pengambil keputusan.