Dalam dunia blockchain, banyak rantai publik baru yang muncul, dan Somnia jelas merupakan salah satu proyek yang paling diperhatikan tahun ini. Pada 2 September, Mainnet Somnia resmi diluncurkan, dan perdagangan dibuka di pertukaran Binance. Performa harga Token SOMI sangat mencolok, dengan harga pembukaan 0,7 dolar yang dengan cepat meningkat menjadi 1,15 dolar, dengan fluktuasi mencapai lebih dari 60%. Namun, yang benar-benar menarik perhatian bukanlah fluktuasi harga jangka pendek yang umum ini, tetapi inovasi teknologi di balik Somnia.
Somnia mengklaim dapat mencapai 400.000 TPS (transaksi per detik) yang luar biasa. Angka ini jauh melampaui kapasitas pemrosesan blockchain arus utama saat ini, seperti Ethereum yang hanya memiliki sekitar 15 TPS, sementara Solana yang dianggap sebagai blockchain publik berkinerja tinggi juga hanya memiliki lebih dari 3000 TPS. Apakah tujuan ambisius Somnia ini dapat tercapai, menjadi fokus perhatian industri.
Dari sudut pandang teknis, Somnia memang menunjukkan beberapa inovasi. Ia menggunakan mekanisme pemrosesan paralel multi-aliran yang disebut MultiStream, yang memecahkan pola pemrosesan transaksi sekuensial tradisional pada Blockchain, dan sebaliknya menggunakan beberapa jalur pemrosesan paralel. Selain itu, Somnia juga telah mengembangkan mesin penyimpanan IceDB miliknya, yang konon dapat meningkatkan kecepatan akses data sebanyak 15 hingga 100 kali.
Namun, tantangan penting yang dihadapi Somnia adalah bagaimana mencapai kompatibilitas EVM (Ethereum Virtual Machine) sambil mempertahankan kinerja tinggi. Banyak blockchain baru yang mengorbankan kompatibilitas EVM demi mengejar kinerja yang lebih tinggi, tetapi ini sering kali menyebabkan biaya migrasi yang terlalu tinggi bagi pengembang, sehingga sulit untuk membangun ekosistem yang makmur. Somnia mengklaim bahwa melalui compiler yang dikembangkan sendiri, mereka dapat langsung mengkompilasi bytecode EVM menjadi kode mesin, sehingga mencapai kemenangan ganda dalam kinerja dan kompatibilitas. Namun, efektivitas teknologi ini dalam praktik masih harus diuji oleh waktu.
Kemunculan Somnia tanpa diragukan lagi membawa kemungkinan baru di bidang blockchain. Jika inovasi teknologinya dapat berhasil diwujudkan, itu mungkin memiliki dampak yang mendalam pada seluruh industri. Namun, kita juga perlu tetap rasional dan memantau kinerja Somnia dalam aplikasi praktis. Bagaimanapun, terobosan teknologi yang sebenarnya perlu diuji oleh waktu dan pasar. Ke depan, apakah Somnia benar-benar dapat membentuk ulang lanskap blockchain, mari kita tunggu dan lihat.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SatoshiHeir
· 6jam yang lalu
White Paper 10 tahun veteran, teknologi lebih baik daripada fluktuasi harga naik turun! Pemrosesan paralel dapat mencapai 400K TPS? Mimpi!
Dalam dunia blockchain, banyak rantai publik baru yang muncul, dan Somnia jelas merupakan salah satu proyek yang paling diperhatikan tahun ini. Pada 2 September, Mainnet Somnia resmi diluncurkan, dan perdagangan dibuka di pertukaran Binance. Performa harga Token SOMI sangat mencolok, dengan harga pembukaan 0,7 dolar yang dengan cepat meningkat menjadi 1,15 dolar, dengan fluktuasi mencapai lebih dari 60%. Namun, yang benar-benar menarik perhatian bukanlah fluktuasi harga jangka pendek yang umum ini, tetapi inovasi teknologi di balik Somnia.
Somnia mengklaim dapat mencapai 400.000 TPS (transaksi per detik) yang luar biasa. Angka ini jauh melampaui kapasitas pemrosesan blockchain arus utama saat ini, seperti Ethereum yang hanya memiliki sekitar 15 TPS, sementara Solana yang dianggap sebagai blockchain publik berkinerja tinggi juga hanya memiliki lebih dari 3000 TPS. Apakah tujuan ambisius Somnia ini dapat tercapai, menjadi fokus perhatian industri.
Dari sudut pandang teknis, Somnia memang menunjukkan beberapa inovasi. Ia menggunakan mekanisme pemrosesan paralel multi-aliran yang disebut MultiStream, yang memecahkan pola pemrosesan transaksi sekuensial tradisional pada Blockchain, dan sebaliknya menggunakan beberapa jalur pemrosesan paralel. Selain itu, Somnia juga telah mengembangkan mesin penyimpanan IceDB miliknya, yang konon dapat meningkatkan kecepatan akses data sebanyak 15 hingga 100 kali.
Namun, tantangan penting yang dihadapi Somnia adalah bagaimana mencapai kompatibilitas EVM (Ethereum Virtual Machine) sambil mempertahankan kinerja tinggi. Banyak blockchain baru yang mengorbankan kompatibilitas EVM demi mengejar kinerja yang lebih tinggi, tetapi ini sering kali menyebabkan biaya migrasi yang terlalu tinggi bagi pengembang, sehingga sulit untuk membangun ekosistem yang makmur. Somnia mengklaim bahwa melalui compiler yang dikembangkan sendiri, mereka dapat langsung mengkompilasi bytecode EVM menjadi kode mesin, sehingga mencapai kemenangan ganda dalam kinerja dan kompatibilitas. Namun, efektivitas teknologi ini dalam praktik masih harus diuji oleh waktu.
Kemunculan Somnia tanpa diragukan lagi membawa kemungkinan baru di bidang blockchain. Jika inovasi teknologinya dapat berhasil diwujudkan, itu mungkin memiliki dampak yang mendalam pada seluruh industri. Namun, kita juga perlu tetap rasional dan memantau kinerja Somnia dalam aplikasi praktis. Bagaimanapun, terobosan teknologi yang sebenarnya perlu diuji oleh waktu dan pasar. Ke depan, apakah Somnia benar-benar dapat membentuk ulang lanskap blockchain, mari kita tunggu dan lihat.