Ekonomi Amerika Sebelum Ancaman Resesi: Berapa Banyak Tanggung Jawab yang Milik Fed?

Setelah laporan tenaga kerja non-pertanian (NFP) yang direvisi turun kemarin, pasar kembali menimbulkan kekhawatiran bahwa ekonomi Amerika mungkin sedang memasuki fase resesi. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa jika skenario ini terjadi, Federal Reserve Amerika (Fed) harus menanggung hingga 90% tanggung jawab.

  1. Fed dan Perubahan dalam Argumen tentang Suku Bunga Tahun 2021: Ketika inflasi melambung hingga 5%, Fed saat itu menganggap situasinya hanya "sementara". Hasilnya, kebijakan pelonggaran kuantitatif (QE) tetap dilanjutkan. Tahun 2025: Inflasi telah turun menjadi sekitar 3%, tetapi Fed menunjukkan terlalu berhati-hati, khawatir akan risiko inflasi yang kembali meningkat dan karena itu menunda penurunan suku bunga. Ini menunjukkan bahwa Fed terus-menerus mengubah pandangan, tetapi selalu memilih skenario "reaksi lambat". Ketidakpastian ini membuat ekonomi harus menanggung risiko yang lebih besar.
  2. Politik dan Fed: Batasan yang Sulit Dipisahkan Meskipun diposisikan sebagai lembaga "independen", Fed pada kenyataannya sangat sulit untuk terlepas dari pengaruh politik. Ketua Jerome Powell tentu tidak ingin melihat inflasi kembali selama masa jabatannya. Namun ada satu faktor yang lebih penting: tingkat pengangguran. Inflasi: masyarakat dapat menerima tingkat yang wajar, dianggap sebagai biaya hidup yang meningkat. Pengangguran: ini adalah masalah politik yang jauh lebih sensitif, karena "kehilangan pekerjaan, tidak dapat menemukan pekerjaan baru" secara langsung mengancam kehidupan pemilih. Oleh karena itu, jika pasar tenaga kerja atau ekonomi menunjukkan tanda-tanda pelemahan yang jelas, Powell akan terpaksa berbalik dan menurunkan suku bunga untuk menyelamatkan pertumbuhan, meskipun ia pernah menegaskan "Amerika telah mencapai pendaratan lunak".
  3. Ketika Fed Menjadi Alat Politik Utama Beberapa analis berpendapat bahwa Fed saat ini dipengaruhi oleh Partai Demokrat, terutama dalam konteks pemilihan 2024 yang telah membawa Trump kembali ke panggung politik. Mempertahankan kebijakan moneter yang ketat dapat dilihat sebagai cara untuk "menahan" ekonomi guna menyulitkan Trump. Tentu saja, Fed tidak akan pernah secara terbuka mengakui hal ini, tetapi keputusan "menunda penurunan suku bunga" meskipun ada data ekonomi yang melemah sebagian memperkuat argumen bahwa politik telah campur tangan dalam kebijakan moneter.
  4. Naskah yang Akan Datang Jika ekonomi Amerika terus memberikan sinyal penurunan yang kuat, terutama ketika pengangguran meningkat, Fed akan sulit untuk mempertahankan posisi "suku bunga tinggi lebih lama". Langkah untuk menurunkan suku bunga hampir pasti akan terjadi, karena Powell pasti tidak ingin dicap sebagai orang yang "mendorong Amerika menuju resesi". 👉 Singkatnya, Fed berada dalam posisi sulit: untuk menahan inflasi, suku bunga harus tetap tinggi, tetapi jika ekonomi mengalami resesi dan pengangguran meluas, tekanan politik akan memaksa Fed untuk bertindak. Masalahnya adalah, keterlambatan dalam merespons dapat menyebabkan kegagalan kedua tujuan: baik tidak dapat mengendalikan inflasi, maupun mendorong ekonomi ke dalam lingkaran resesi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan
Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)