Hasil awal revisi dasar tahunan yang diumumkan oleh Departemen Tenaga Kerja AS baru-baru ini memicu guncangan di pasar. Data menunjukkan bahwa hingga 12 bulan yang berakhir pada Maret tahun ini, jumlah pekerjaan non-pertanian di AS mungkin perlu diturunkan sebanyak 911.000, yang berarti rata-rata pengurangan 76.000 pekerjaan per bulan.
Revisi besar ini mengungkapkan bahwa pertumbuhan pasar tenaga kerja AS sebenarnya jauh di bawah yang diperkirakan sebelumnya. Data sebelumnya menunjukkan bahwa hampir 1,8 juta pekerjaan baru ditambahkan dalam periode yang sama, tetapi setelah penyesuaian besar ini, kinerja pasar kerja menjadi mengkhawatirkan.
Perbaikan data ini memiliki dampak signifikan terhadap keputusan kebijakan moneter Federal Reserve. Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, baru-baru ini mengakui bahwa risiko di pasar tenaga kerja sedang meningkat, sementara dua pejabat Federal Reserve lainnya telah menyatakan kecenderungan untuk menurunkan suku bunga sejak bulan Juli.
Pasar secara umum memperkirakan bahwa Federal Reserve akan mengumumkan penurunan suku bunga dalam pertemuan kebijakan yang akan datang, tetapi besaran penurunan suku bunga yang spesifik menjadi fokus perhatian. Beberapa analis percaya bahwa mungkin akan ada penurunan suku bunga yang moderat sebesar 50 basis poin, sementara yang lain memperkirakan bahwa mungkin akan ada penurunan besar sebesar 100 basis poin untuk merangsang ekonomi.
Revisi besar-besaran data ketenagakerjaan kali ini tidak hanya mengungkapkan kerentanan pasar tenaga kerja, tetapi juga menyoroti tantangan dalam proses pengumpulan dan analisis data ekonomi. Ini mengingatkan kita untuk tetap berhati-hati saat menafsirkan indikator ekonomi, sekaligus menekankan dilema yang dihadapi pembuat kebijakan saat menghadapi ketidakpastian.
Dengan semakin dekatnya rapat kebijakan moneter Federal Reserve, pasar keuangan akan memperhatikan keputusan tersebut serta dampaknya terhadap arah ekonomi di masa depan. Apapun pilihan akhir Federal Reserve, revisi data ketenagakerjaan kali ini akan memainkan peran penting dalam diskusi kebijakan di masa depan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
17 Suka
Hadiah
17
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
GateUser-c802f0e8
· 22jam yang lalu
Saya hancurkan, The Federal Reserve (FED) ini cukup mengkhawatirkan.
Hasil awal revisi dasar tahunan yang diumumkan oleh Departemen Tenaga Kerja AS baru-baru ini memicu guncangan di pasar. Data menunjukkan bahwa hingga 12 bulan yang berakhir pada Maret tahun ini, jumlah pekerjaan non-pertanian di AS mungkin perlu diturunkan sebanyak 911.000, yang berarti rata-rata pengurangan 76.000 pekerjaan per bulan.
Revisi besar ini mengungkapkan bahwa pertumbuhan pasar tenaga kerja AS sebenarnya jauh di bawah yang diperkirakan sebelumnya. Data sebelumnya menunjukkan bahwa hampir 1,8 juta pekerjaan baru ditambahkan dalam periode yang sama, tetapi setelah penyesuaian besar ini, kinerja pasar kerja menjadi mengkhawatirkan.
Perbaikan data ini memiliki dampak signifikan terhadap keputusan kebijakan moneter Federal Reserve. Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, baru-baru ini mengakui bahwa risiko di pasar tenaga kerja sedang meningkat, sementara dua pejabat Federal Reserve lainnya telah menyatakan kecenderungan untuk menurunkan suku bunga sejak bulan Juli.
Pasar secara umum memperkirakan bahwa Federal Reserve akan mengumumkan penurunan suku bunga dalam pertemuan kebijakan yang akan datang, tetapi besaran penurunan suku bunga yang spesifik menjadi fokus perhatian. Beberapa analis percaya bahwa mungkin akan ada penurunan suku bunga yang moderat sebesar 50 basis poin, sementara yang lain memperkirakan bahwa mungkin akan ada penurunan besar sebesar 100 basis poin untuk merangsang ekonomi.
Revisi besar-besaran data ketenagakerjaan kali ini tidak hanya mengungkapkan kerentanan pasar tenaga kerja, tetapi juga menyoroti tantangan dalam proses pengumpulan dan analisis data ekonomi. Ini mengingatkan kita untuk tetap berhati-hati saat menafsirkan indikator ekonomi, sekaligus menekankan dilema yang dihadapi pembuat kebijakan saat menghadapi ketidakpastian.
Dengan semakin dekatnya rapat kebijakan moneter Federal Reserve, pasar keuangan akan memperhatikan keputusan tersebut serta dampaknya terhadap arah ekonomi di masa depan. Apapun pilihan akhir Federal Reserve, revisi data ketenagakerjaan kali ini akan memainkan peran penting dalam diskusi kebijakan di masa depan.