Baru-baru ini, sebuah platform keuangan bernama Huma Finance menarik perhatian para investor. Platform ini mengklaim dapat memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi dalam pendanaan pembayaran untuk pedagang global melalui USDC, sehingga mendapatkan dividen dari biaya pemrosesan kartu. Platform ini menawarkan dua mode investasi: mode Classic yang dikatakan dapat mencapai lebih dari 10% imbal hasil tahunan, sementara mode Maxi lebih fokus pada pengumpulan poin airdrop.
Huma Finance memiliki dukungan pembiayaan yang cukup signifikan, dilaporkan telah mengumpulkan investasi sebesar 38 juta USD. Platform ini bekerja sama dengan platform penyelesaian lintas batas Arf, dan ada desas-desus bahwa VISA sedang mempertimbangkan untuk melakukan kerjasama percobaan dengan mereka. Faktor-faktor ini membuat Huma Finance sangat diperhatikan dalam bidang pembayaran global.
Namun, investor harus mempertimbangkan dengan hati-hati. Meskipun Huma Finance menunjukkan prospek yang menggoda, platform keuangan yang baru muncul seringkali disertai dengan ketidakpastian dan risiko. Investor perlu memahami secara menyeluruh mekanisme operasional platform, langkah-langkah manajemen risiko, serta lingkungan regulasi, sebelum membuat keputusan investasi yang bijaksana.
Dalam bidang teknologi finansial yang berkembang pesat, Huma Finance jelas merupakan bintang baru yang patut diikuti. Namun, apakah akan berinvestasi atau tidak, tetap harus dipertimbangkan oleh investor berdasarkan kemampuan menanggung risiko dan tujuan investasi mereka. Ke depan, apakah Huma Finance dapat menonjol dalam persaingan pasar yang ketat, masih perlu dibuktikan oleh waktu.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SmartContractPlumber
· 11jam yang lalu
Yang baru datang juga seperti ini, pertama-tama perbaiki celah kontrak, baru kemudian buat BTC.
Baru-baru ini, sebuah platform keuangan bernama Huma Finance menarik perhatian para investor. Platform ini mengklaim dapat memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi dalam pendanaan pembayaran untuk pedagang global melalui USDC, sehingga mendapatkan dividen dari biaya pemrosesan kartu. Platform ini menawarkan dua mode investasi: mode Classic yang dikatakan dapat mencapai lebih dari 10% imbal hasil tahunan, sementara mode Maxi lebih fokus pada pengumpulan poin airdrop.
Huma Finance memiliki dukungan pembiayaan yang cukup signifikan, dilaporkan telah mengumpulkan investasi sebesar 38 juta USD. Platform ini bekerja sama dengan platform penyelesaian lintas batas Arf, dan ada desas-desus bahwa VISA sedang mempertimbangkan untuk melakukan kerjasama percobaan dengan mereka. Faktor-faktor ini membuat Huma Finance sangat diperhatikan dalam bidang pembayaran global.
Namun, investor harus mempertimbangkan dengan hati-hati. Meskipun Huma Finance menunjukkan prospek yang menggoda, platform keuangan yang baru muncul seringkali disertai dengan ketidakpastian dan risiko. Investor perlu memahami secara menyeluruh mekanisme operasional platform, langkah-langkah manajemen risiko, serta lingkungan regulasi, sebelum membuat keputusan investasi yang bijaksana.
Dalam bidang teknologi finansial yang berkembang pesat, Huma Finance jelas merupakan bintang baru yang patut diikuti. Namun, apakah akan berinvestasi atau tidak, tetap harus dipertimbangkan oleh investor berdasarkan kemampuan menanggung risiko dan tujuan investasi mereka. Ke depan, apakah Huma Finance dapat menonjol dalam persaingan pasar yang ketat, masih perlu dibuktikan oleh waktu.