Baru-baru ini, platform analisis data Blockchain Arkham Intelligence mengungkapkan sebuah peristiwa besar yang mengejutkan komunitas Aset Kripto. Koin Bitcoin China LuBian yang dengan cepat muncul pada tahun 2020, sebenarnya telah mengalami serangan Hacker serius pada bulan Desember 2020. Serangan ini menyebabkan pencurian hingga 127,426 koin Bitcoin, angka ini pada saat itu bernilai sekitar 3,5 miliar dolar AS, dan menurut harga pasar hari ini, sudah mendekati 14,5 miliar dolar AS.
Kejadian ini kemungkinan merupakan salah satu kasus peretasan terbesar dalam sejarah Aset Kripto. Dibandingkan dengan itu, meskipun bursa Mt. Gox pernah kehilangan 744.000 koin Bit, tetapi karena harga Bit pada saat itu cukup rendah, total kerugian hanya beberapa ratus juta dolar.
Lebih mengejutkan lagi, kasus pencurian Bitcoin yang besar ini tidak pernah dilaporkan atau terungkap dalam lima tahun setelah kejadian. Ini seperti kapal yang tenggelam di lautan Blockchain, yang baru ditemukan kembali hingga hari ini.
Pool Penambangan LuBian mulai beroperasi pada April 2020, dengan cepat tumbuh menjadi Pool Penambangan Bitcoin terbesar keenam di dunia, dan mengklaim sebagai "Pool Penambangan teraman dan paling menguntungkan di dunia". Namun, masa kejayaan ini hanya bertahan kurang dari satu tahun. Pada Februari 2021, LuBian tiba-tiba menghilang dari pasar, memicu banyak spekulasi di industri.
Kejadian ini sekali lagi menyoroti tantangan keamanan yang dihadapi oleh industri Aset Kripto. Meskipun teknologi Blockchain sendiri dianggap aman, berbagai layanan dan platform di sekitarnya masih memiliki celah. Bagi investor dan pelaku industri, kasus ini menekankan pentingnya menjaga kewaspadaan tinggi terhadap langkah-langkah keamanan.
Dengan terbukanya informasi ini, industri mungkin akan memiliki pemahaman baru tentang hilangnya LuBian. Ini juga dapat memicu pengawasan yang lebih ketat terhadap penyedia layanan Pool Penambangan dan Aset Kripto serupa, mendorong seluruh industri untuk melakukan lebih banyak perbaikan dalam hal keamanan dan transparansi.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Baru-baru ini, platform analisis data Blockchain Arkham Intelligence mengungkapkan sebuah peristiwa besar yang mengejutkan komunitas Aset Kripto. Koin Bitcoin China LuBian yang dengan cepat muncul pada tahun 2020, sebenarnya telah mengalami serangan Hacker serius pada bulan Desember 2020. Serangan ini menyebabkan pencurian hingga 127,426 koin Bitcoin, angka ini pada saat itu bernilai sekitar 3,5 miliar dolar AS, dan menurut harga pasar hari ini, sudah mendekati 14,5 miliar dolar AS.
Kejadian ini kemungkinan merupakan salah satu kasus peretasan terbesar dalam sejarah Aset Kripto. Dibandingkan dengan itu, meskipun bursa Mt. Gox pernah kehilangan 744.000 koin Bit, tetapi karena harga Bit pada saat itu cukup rendah, total kerugian hanya beberapa ratus juta dolar.
Lebih mengejutkan lagi, kasus pencurian Bitcoin yang besar ini tidak pernah dilaporkan atau terungkap dalam lima tahun setelah kejadian. Ini seperti kapal yang tenggelam di lautan Blockchain, yang baru ditemukan kembali hingga hari ini.
Pool Penambangan LuBian mulai beroperasi pada April 2020, dengan cepat tumbuh menjadi Pool Penambangan Bitcoin terbesar keenam di dunia, dan mengklaim sebagai "Pool Penambangan teraman dan paling menguntungkan di dunia". Namun, masa kejayaan ini hanya bertahan kurang dari satu tahun. Pada Februari 2021, LuBian tiba-tiba menghilang dari pasar, memicu banyak spekulasi di industri.
Kejadian ini sekali lagi menyoroti tantangan keamanan yang dihadapi oleh industri Aset Kripto. Meskipun teknologi Blockchain sendiri dianggap aman, berbagai layanan dan platform di sekitarnya masih memiliki celah. Bagi investor dan pelaku industri, kasus ini menekankan pentingnya menjaga kewaspadaan tinggi terhadap langkah-langkah keamanan.
Dengan terbukanya informasi ini, industri mungkin akan memiliki pemahaman baru tentang hilangnya LuBian. Ini juga dapat memicu pengawasan yang lebih ketat terhadap penyedia layanan Pool Penambangan dan Aset Kripto serupa, mendorong seluruh industri untuk melakukan lebih banyak perbaikan dalam hal keamanan dan transparansi.