Optimisasi Arsitektur Dasar Ethereum dan Penataan Jaringan Publik Baru

Pendiri Ethereum baru-baru ini mengajukan sebuah proposal penting, yang menyarankan untuk mengganti EVM dengan RISC-V sebagai lapisan eksekusi jangka panjang. Proposal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, menghadapi kemungkinan permintaan komputasi yang besar di masa depan, dan menerobos batasan kinerja di bawah kerangka EVM. Perlu dicatat bahwa perubahan ini hanya melibatkan mesin eksekusi dasar, dan tidak akan mempengaruhi model akun dan cara pemanggilan kontrak di Ethereum. Bagi pengguna dan pengembang, cara interaksi dengan kontrak pintar akan tetap sama.

Inti dari proposal ini adalah untuk mengatasi kesulitan verifikasi dan masalah ketergantungan perangkat keras yang mungkin dihadapi oleh lapisan eksekusi Ethereum dalam perkembangan jangka panjang. RISC-V sebagai model komputasi umum yang efisien, ekosistem perangkat keras dan perangkat lunaknya yang matang memberikan cara baru untuk menyelesaikan masalah potensial ini. Namun, implementasi perubahan ini mungkin memerlukan waktu bertahun-tahun.

Di bidang blockchain publik, keputusan Ethena untuk bergabung dengan ekosistem Arbitrum menarik perhatian industri. Arbitrum Orbit dan OP Superchain meskipun keduanya merupakan solusi skalabilitas berbasis L2, memiliki perbedaan dalam filosofi desain. Orbit menawarkan fleksibilitas yang lebih besar, memungkinkan pengembang untuk membuat rantai khusus yang dapat langsung terikat ke Ethereum atau Arbitrum. Sebaliknya, OP Superchain menekankan pada pembangunan jaringan yang terdiri dari beberapa L2 yang berjalan secara paralel, menekankan konsistensi dan standarisasi dengan Ethereum.

Meskipun program pertambangan likuiditas terbaru Unichain menawarkan imbalan yang menarik, namun persyaratan keterampilan bagi peserta telah meningkat. Desain ini mungkin akan mengurangi partisipasi pengguna baru, sehingga peserta utama terpusat dalam kelompok penambang yang berpengalaman.

Di bidang stablecoin, RLUSD dari Ripple telah berhasil memasuki protokol DeFi mainstream, seperti Aave dan Curve. Ini mencerminkan berlanjutnya kemakmuran pasar stablecoin, di mana para peserta terus mencari sudut pengembangan baru.

Optimism meluncurkan aktivitas SuperStacks untuk mempersiapkan fitur interoperabilitas Superchain yang akan datang. Aktivitas ini mendorong pengguna untuk terlibat dalam kegiatan DeFi di Superchain, meskipun pihak resmi menyatakan tidak akan ada airdrop, ini jelas merupakan eksperimen sosial yang berarti.

Dalam bidang komunikasi lintas rantai, GMX memilih LayerZero sebagai jembatan pengiriman informasi untuk rencana ekspansi multichain-nya, sementara a16z crypto melakukan pembelian besar-besaran terhadap token LayerZero. Sementara itu, Wormhole juga mengumumkan rencana pengembangan masa depannya. Serangkaian tindakan ini menyoroti pentingnya komunikasi lintas rantai dan tingkat persaingan pasar yang ketat.

Protokol Spark di bawah MakerDAO untuk pertama kalinya mengalokasikan dana ke sektor di luar obligasi pemerintah AS, memilih platform Maple yang fokus pada pinjaman tanpa jaminan di on-chain dan off-chain. Keputusan ini meskipun membuka saluran investasi baru, tetapi juga dapat membawa risiko tertentu.

Secara keseluruhan, bidang DeFi sedang mengalami putaran transformasi dan percobaan baru, mulai dari optimasi arsitektur dasar hingga penempatan blockchain baru, serta inovasi dalam komunikasi lintas rantai dan stablecoin, semuanya mencerminkan vitalitas dan potensi industri ini. Namun, inovasi-inovasi ini juga disertai dengan tantangan dan risiko, yang memerlukan partisipan untuk tetap waspada dan terus memperhatikan.