Kawasan Asia Dorong Tokenisasi Aset Dunia Nyata, Libatkan Institusi Besar Dunia
Asia semakin dikenal sebagai pemimpin dalam teknologi tokenisasi atau proses mengubah aset nyata menjadi bentuk digital (token). Para investor global semakin tertarik untuk masuk ke pasar Asia karena aturan dan regulasi yang sudah jelas membuat mereka lebih percaya dan berani berinvestasi. Setelah Uni Eropa dan Jepang mengumumkan sandbox regulasi untuk aset dunia nyata (RWA) dan tokenisasi, kini giliran Hong Kong yang mengambil langkah serupa. Otoritas Moneter Hong Kong meluncurkan "Project Ensemble," sebuah sandbox untuk menguji coba tokenisasi aset dunia nyata. Beberapa pemain besar seperti HSBC sudah bergabung dalam proyek ini, menandakan dukungan kuat terhadap pengembangan ekosistem tokenisasi di wilayah tersebut. Jepang terus memperkuat posisinya dalam ekosistem tokenisasi dengan regulasi yang matang dan terencana, yang berhasil membangun kepercayaan dari berbagai institusi besar. Salah satu contohnya adalah infrastruktur penerbitan token keamanan yang dikembangkan oleh MUFG. Undang-Undang Layanan Pembayaran Jepang (Payment Services Act) memberikan izin bagi stablecoin terpercaya untuk menyimpan hingga 50% cadangan mereka dalam bentuk obligasi pemerintah berisiko rendah dan deposito berjangka. Ini dinilai sebagai pendekatan regulasi yang hati-hati dan bijaksana. Sementara itu, Hong Kong mengambil langkah cepat dengan meluncurkan Ensemble Sandbox, sebuah pusat inovasi regulasi yang berfungsi mempercepat proses pengujian dan eksperimen teknologi baru. Dengan demikian, Jepang fokus membangun fondasi jangka panjang yang kokoh, sedangkan Hong Kong mengutamakan kelincahan dalam mendorong inovasi teknologi.
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
Kawasan Asia Dorong Tokenisasi Aset Dunia Nyata, Libatkan Institusi Besar Dunia
Asia semakin dikenal sebagai pemimpin dalam teknologi tokenisasi atau proses mengubah aset nyata menjadi bentuk digital (token). Para investor global semakin tertarik untuk masuk ke pasar Asia karena aturan dan regulasi yang sudah jelas membuat mereka lebih percaya dan berani berinvestasi.
Setelah Uni Eropa dan Jepang mengumumkan sandbox regulasi untuk aset dunia nyata (RWA) dan tokenisasi, kini giliran Hong Kong yang mengambil langkah serupa. Otoritas Moneter Hong Kong meluncurkan "Project Ensemble," sebuah sandbox untuk menguji coba tokenisasi aset dunia nyata.
Beberapa pemain besar seperti HSBC sudah bergabung dalam proyek ini, menandakan dukungan kuat terhadap pengembangan ekosistem tokenisasi di wilayah tersebut.
Jepang terus memperkuat posisinya dalam ekosistem tokenisasi dengan regulasi yang matang dan terencana, yang berhasil membangun kepercayaan dari berbagai institusi besar. Salah satu contohnya adalah infrastruktur penerbitan token keamanan yang dikembangkan oleh MUFG.
Undang-Undang Layanan Pembayaran Jepang (Payment Services Act) memberikan izin bagi stablecoin terpercaya untuk menyimpan hingga 50% cadangan mereka dalam bentuk obligasi pemerintah berisiko rendah dan deposito berjangka. Ini dinilai sebagai pendekatan regulasi yang hati-hati dan bijaksana.
Sementara itu, Hong Kong mengambil langkah cepat dengan meluncurkan Ensemble Sandbox, sebuah pusat inovasi regulasi yang berfungsi mempercepat proses pengujian dan eksperimen teknologi baru.
Dengan demikian, Jepang fokus membangun fondasi jangka panjang yang kokoh, sedangkan Hong Kong mengutamakan kelincahan dalam mendorong inovasi teknologi.