Status Pengembangan DEX dan Tantangan Masa Depan

Bursa terdesentralisasi ( DEX ) sebagai komponen inti dari keuangan terdesentralisasi ( DeFi ) telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini, DEX terutama dibagi menjadi dua model: berbasis buku pesanan dan pembuat pasar otomatis ( AMM ).

Mode buku pesanan mewujudkan perdagangan dengan mencocokkan pesanan jual beli, cocok untuk skenario pencocokan harga yang efisien dan strategi perdagangan yang fleksibel. Mode AMM menggunakan kolam likuiditas untuk menetapkan harga secara otomatis dan menyediakan likuiditas, menyederhanakan proses perdagangan.

Data menunjukkan bahwa volume perdagangan dan jumlah pengguna DEX sedang tumbuh dengan cepat. Pada Juli 2024, diperkirakan ada sekitar 835 DEX yang diketahui, dengan volume perdagangan 24 jam mencapai 8,35 miliar USD dan jumlah kunjungan bulanan mencapai 320 juta. Dibandingkan dengan bursa terpusat tradisional, DEX memiliki keunggulan yang jelas dalam hal transparansi, tanpa izin, dan inklusivitas.

Namun, DEX juga menghadapi beberapa risiko dan tantangan:

1. Risiko Keamanan Kontrak Pintar
2. Serangan front-running dan MEV
3. Biaya transaksi tinggi yang disebabkan oleh kemacetan jaringan
4. "Penipuan Karpet" ( Rug Pull )

Untuk menghadapi tantangan ini, platform DEX sedang mengeksplorasi solusi teknologi baru. Misalnya, ArtexSwap memanfaatkan teknologi EVM++ dan Aspect dari Artela untuk meningkatkan kinerja sambil memperkuat keamanan:

• Memperkenalkan mekanisme daftar hitam untuk mencegah perilaku jahat
• Mengatur mekanisme Anti-Rug, memantau dan mencegah penerbitan token yang mencurigakan
• Menggunakan AI untuk memprediksi slippage, melindungi pengguna dari kerugian akibat fluktuasi harga

Meskipun masih ada banyak tantangan, tetapi DEX sebagai infrastruktur ekosistem cryptocurrency, pentingnya akan terus meningkat. Fokus perkembangan DEX di masa depan mungkin akan terfokus pada peningkatan keamanan, memperbaiki pengalaman pengguna, dan mengeksplorasi lebih banyak skenario aplikasi inovatif.