
The Onion Router (Tor) merupakan sistem komunikasi jaringan terdesentralisasi yang dirancang untuk melindungi privasi dan anonimitas pengguna. Sistem ini mengenkripsi dan mengalirkan lalu lintas jaringan pengguna secara berlapis melalui beberapa node, di mana setiap node hanya mengetahui asal lalu lintas dan tujuan berikutnya tanpa mengakses keseluruhan jalur komunikasi. Struktur ini menyerupai lapisan bawang, sehingga disebut "Onion Router." Jaringan Tor tidak hanya memungkinkan akses anonim ke berbagai sumber daya internet, tetapi juga mendukung layanan "dark web" yang hanya dapat diakses di dalam jaringan Tor, sehingga memberikan perlindungan privasi yang optimal.
Teknologi onion routing pertama kali dikembangkan oleh U.S. Naval Research Laboratory pada pertengahan 1990-an untuk melindungi komunikasi intelijen Amerika Serikat. Versi awal perangkat lunak Tor dirilis pada 2002, dan pada 2004, proyek ini menjadi open-source serta dikelola oleh organisasi nirlaba The Tor Project. Awalnya Tor ditujukan untuk mengamankan komunikasi pemerintah, namun kemudian berkembang menjadi alat utama dalam melindungi hak privasi dan kebebasan berekspresi pengguna internet di seluruh dunia.
Seiring meningkatnya pengawasan internet dan praktik pengumpulan data, jaringan Tor menjadi sarana penting bagi jurnalis, aktivis, masyarakat umum, hingga aparat penegak hukum untuk mengamankan komunikasi sensitif. Di negara-negara dengan pembatasan kebebasan berpendapat, Tor menjadi teknologi kunci untuk menembus sensor internet nasional.
Prinsip onion routing didasarkan pada enkripsi berlapis dan jaringan node terdistribusi:
Enkripsi berlapis: Saat pengguna mengirim data melalui Tor, klien Tor secara acak memilih tiga node di jaringan (node masuk, node tengah, dan node keluar).
Jalur transmisi terenkripsi: Klien menambahkan tiga lapisan enkripsi pada data, masing-masing menggunakan public key node yang bersangkutan. Setiap node hanya dapat mendekripsi lapisan miliknya untuk memperoleh informasi tujuan berikutnya.
Proses transmisi data: Node masuk menerima lalu lintas dan menghapus lapisan enkripsi pertama. Setelah itu, node masuk mengirimkan data ke node tengah. Node tengah menghapus lapisan kedua dan meneruskan ke node keluar. Node keluar menghapus lapisan terakhir dan mengirim permintaan asli ke website tujuan.
Jalur kembali: Data respons dikirim kembali melalui jalur yang sama secara terbalik. Setiap node menambahkan satu lapisan enkripsi selama pengiriman.
Perubahan jalur secara berkala: Demi keamanan, klien Tor secara otomatis mengganti jalur sekitar setiap 10 menit.
Walaupun Tor menawarkan perlindungan privasi yang kuat, sistem ini tetap menghadapi sejumlah tantangan:
Keterbatasan kecepatan: Proses enkripsi berlapis dan banyaknya node data menyebabkan kecepatan koneksi berkurang drastis, sehingga kurang cocok untuk aktivitas dengan kebutuhan bandwidth tinggi seperti transfer file besar atau streaming media.
Risiko pada node keluar: Node keluar dapat melihat data yang tidak terenkripsi sebelum mencapai website tujuan. Jika pengguna mengakses situs tanpa HTTPS, node keluar yang jahat dapat memantau aktivitas pengguna.
Serangan analisis lalu lintas: Pihak berkapasitas besar dapat mengidentifikasi pengguna dengan memantau lalu lintas masuk dan keluar secara bersamaan. Mereka juga dapat melakukan analisis korelasi waktu.
Potensi penyalahgunaan: Anonimitas yang ditawarkan Tor sering dimanfaatkan untuk aktivitas ilegal. Hal ini menimbulkan citra negatif dan tantangan hukum.
Sensor dan pemblokiran: Beberapa negara dan institusi berusaha memblokir akses ke jaringan Tor. Untuk mengatasi hal ini, The Tor Project mengembangkan teknologi anti-sensor, seperti bridge.
Nilai utama teknologi onion routing adalah kemampuannya menyediakan infrastruktur komunikasi anonim di internet. Terlepas dari tantangan yang ada, Tor tetap menjadi alat penting bagi pengguna yang ingin menjaga privasi, menghindari pengawasan, atau berkomunikasi secara bebas di lingkungan yang terkontrol. Dalam ranah cryptocurrency, sejumlah proyek koin privasi juga mengadopsi konsep onion routing untuk meningkatkan privasi dan anonimitas transaksi.
Bagikan


