Saham Tesla (TSLA) terus menguat dalam beberapa sesi terakhir, menarik perhatian pasar. Pada minggu ini, analis Morgan Stanley, Adam Jonas, menekankan bahwa meski TSLA meraih kenaikan signifikan, investor institusional masih menempatkan dana dalam jumlah yang relatif terbatas. Kondisi ini membuka peluang bagi peningkatan kepemilikan institusional ke depan. Jonas menetapkan target harga Tesla di angka US$410.
Dalam Konferensi Laguna baru-baru ini, Jonas mencatat hanya sedikit investor yang hadir memiliki kepemilikan besar di Tesla. Berdasarkan analisisnya, tingkat kepemilikan institusional yang rendah memberikan potensi kenaikan harga saham jika semakin banyak institusi menambah eksposur mereka.
Morgan Stanley menyoroti peran sentral Elon Musk, terutama kemampuannya menarik profesional terbaik di bidang AI dan robotika. Talenta unggulan menjadi penentu dalam pencapaian ambisi jangka panjang Tesla di bawah Master Plan 4. Jonas menilai Musk bukan sekadar CEO, melainkan penggerak utama inovasi teknologi sekaligus magnet bagi talenta kelas dunia di Tesla.
Morgan Stanley menegaskan posisi strategis Tesla dalam AI fisik yang menjanjikan potensi berkelanjutan di sektor teknologi Amerika Serikat. Dari sisi produk, pengembangan berkelanjutan pada software Full Self-Driving (FSD) serta proses pembelian yang semakin efisien telah meningkatkan kepuasan pengguna. Jonas juga mencatat integrasi asisten AI Grok dari platform X ke dalam kendaraan Tesla, yang meningkatkan interaktivitas dan keterlibatan—menjadi keunggulan produk.
Morgan Stanley menilai Tesla memiliki prospek pertumbuhan yang baik: kepemilikan institusional rendah, kemampuan Musk menarik talenta, serta pengembangan berkelanjutan di bidang AI dan inovasi produk, semuanya memperkuat nilai jangka panjang perusahaan. Bagi investor, Tesla bukan sekadar peluang trading jangka pendek, melainkan pemain utama dalam pertumbuhan jangka panjang di sektor teknologi.