Layer 1 untuk Menguasai Segalanya: Stablecoin Berbasis Layer 1 Dominasi Industri Fintech

9/15/2025, 9:08:35 AM
Menengah
Stablecoin
Artikel ini membahas fungsi mendasar dari blockchain Layer 1 dan secara rinci menjelaskan pentingnya peran mereka dalam ekosistem cryptocurrency. Dengan menganalisis blockchain Layer 1 yang digunakan oleh penerbit stablecoin utama seperti Circle dan Tether, artikel ini menyoroti karakteristik umum serta perbedaan inti di antara mereka.

Pendahuluan

Hanya dalam waktu kurang dari 12 tahun, stablecoin telah berkembang dari eksperimen kripto yang sempit menjadi kelas aset bernilai lebih dari $280 miliar, dan pertumbuhannya semakin pesat hingga September 2025. Patut dicermati, pertumbuhan ini didorong bukan hanya oleh permintaan, tetapi juga kejelasan regulasi dengan disahkannya GENIUS Act di Amerika Serikat dan MiCA di Uni Eropa. Stablecoin kini secara resmi diakui oleh pemerintah Barat utama sebagai fondasi sah untuk masa depan industri keuangan. Menariknya, para penerbit stablecoin tidak hanya “stabil”, tetapi juga sangat menguntungkan. Di tengah era suku bunga tinggi di AS, Circle selaku penerbit USDC melaporkan pendapatan sebesar $658 juta di kuartal II 2025, yang sebagian besar berasal dari bunga atas cadangan. Circle mulai membukukan keuntungan pada 2023 dengan laba bersih $271 juta.


Sumber: tokenterminal.com, Pasokan stablecoin beredar saat ini

Keuntungan ini tentu mengundang persaingan baru. Mulai dari USDe algoritmik milik Ethena hingga USDS dari Sky, para penantang bermunculan untuk menantang dominasi Circle dan Tether. Ketika medan persaingan bergeser, para penerbit terdepan seperti Circle dan Tether berinovasi dengan membangun infrastruktur Layer 1 (L-1) sendiri demi menguasai infrastruktur keuangan digital masa depan. Infrastruktur ini dirancang untuk memperdalam keunggulan, menangkap lebih banyak biaya, dan berpotensi mengubah cara uang terprogram bergerak melintasi internet.

Pertanyaan bernilai triliunan dolar: Mampukah raksasa seperti Circle dan Tether mempertahankan posisinya menghadapi pendatang disruptif seperti Tempo (entitas non-stablecoin native)?

Mengapa Layer 1? Konteks & Pembeda

Pada esensinya, blockchain L-1 adalah protokol inti yang menopang ekosistem blockchain, mulai dari pemrosesan transaksi, penyelesaian, konsensus, hingga keamanan. Bagi Anda yang berlatar teknologi, anggaplah sebagai operating system (OS) di dunia kripto (misal: Ethereum atau Solana) yang menjadi dasar bagi seluruh aplikasi dan fitur lain di atasnya.

Bagi penerbit stablecoin, ekspansi ke L-1 berorientasi pada integrasi vertikal. Daripada terus bergantung pada blockchain pihak ketiga seperti Ethereum, Solana, Tron, atau L-2, mereka memilih membangun infrastruktur sendiri untuk menangkap lebih banyak nilai, memperketat kendali, sekaligus menyesuaikan diri dengan tuntutan regulasi.

Untuk memahami perebutan kendali ini, mari ulas bagaimana L-1 milik Circle, Tether, dan Stripe menampilkan fitur yang mirip namun menonjolkan keunikan masing-masing. Persamaan pada para penerbit ini di antaranya:

  • Pemanfaatan stablecoin sebagai mata uang asli menghilangkan kebutuhan memiliki ETH atau SOL untuk biaya gas. Misal, pada Arc milik Circle, biaya dibayar menggunakan USDC; sedangkan pada Plasma, biaya bisa dihapus sama sekali.
  • Throughput tinggi, penyelesaian sangat cepat: masing-masing Layer 1 menawarkan penyelesaian dalam waktu kurang dari satu detik dengan ribuan transaksi per detik (TPS), dari Plasma 1.000+ hingga Tempo Stripe 100.000+ TPS.
  • Privasi opsional dan lingkungan teregulasi: ekosistem kripto yang dihadirkan ini menawarkan privasi dan kepatuhan lebih ketat, meski dengan tingkat sentralisasi yang lebih tinggi.
  • Kompatibel dengan EVM sehingga pengembang dapat tetap berpatokan pada standar development yang sudah umum.

Perbedaan utama:

  • Arc dari Circle dirancang untuk adopsi retail dan institusi. Mesin FX internal (Malachite) menjadikannya menarik untuk transaksi pasar modal dan pembayaran, berpotensi memposisikan Arc sebagai “platform Wall Street” di kripto.
  • Stable dan Plasma milik Tether berfokus pada kemudahan akses, menawarkan biaya transaksi nol sehingga friksi pengguna retail dan P2P nyaris tidak ada.
  • Tempo dari Stripe mengambil pendekatan berbeda dengan format stablecoin-neutral yang cocok untuk pengembang yang menginginkan fleksibilitas, maupun pengguna yang tidak peduli USD token mana yang digunakan, dengan dukungan AMM internal untuk berbagai USD token.

Tren Adopsi L-1

Saya mengidentifikasi tiga tren utama:

Tren #1: Onboarding TradFi – Kepercayaan & Regulasi

Bagi penerbit stablecoin, membangun Layer 1 sendiri bertujuan memenangkan kepercayaan. Dengan mengelola ekosistem secara langsung, bukan hanya bergantung pada Ethereum, Solana, atau Tron, Circle dan Tether dapat menghadirkan infrastruktur siap untuk kepatuhan regulasi seperti GENIUS Act (AS) dan MiCA (EU).

Circle sudah menempatkan USDC sebagai produk teregulasi dengan mewajibkan Know Your Customer (KYC) dan kerangka Anti-Money Laundering (AML) untuk entitas yang menangani penukaran USDC ke USD. Arc, Layer 1 teranyar mereka, bahkan menggabungkan transparansi audit dengan fitur privasi sehingga kredibel untuk adopsi institusional. Tether, lewat Stable dan Plasma, menerapkan strategi serupa. Tujuannya menjadi tulang punggung infrastruktur bagi bank, broker, dan manajer aset.

Kasus penggunaan “ideal” di sini adalah perdagangan FX. Arc Circle menawarkan penyelesaian dalam waktu kurang dari satu detik, TPS lebih dari 1.000, serta fitur FX. Arc memungkinkan bank dan market maker menyelesaikan transaksi FX secara instan, membuka peluang ke pasar FX harian $7+ triliun dan membangun efek jaringan kuat. Stablecoin seperti USDC dan EURC bisa menjadi aset settlement utama, mengunci pengembang di ekosistemnya. Ini juga membuka jalan aplikasi DeFi institusional dengan sistem RFQ (Request for Quotes) berlevel tinggi, di mana smart contract meminimalisir risiko pihak lawan dan memastikan settlement cepat.


Skenario ini menggunakan oracle Chainlink sebagai ilustrasi.

Diagram alur transaksi trader FX lewat L-1 Circle

Contoh: trader FX di Paris bisa menukar USD $10 juta ke EUR lewat pasangan USDC/EURC di Arc menggunakan Malachite. Dengan oracle Chainlink, mereka memperoleh nilai tukar real-time (misal, 1 USD = 0,85 EUR), lalu melakukan swap USDC ke EURC senilai $10 juta dalam waktu kurang dari 1 detik—mempercepat settlement FX tradisional dari T+2 menjadi T+0.


Sumber: Stablecoin Growth and Market Dynamics, Vedang Ratan Vatsa

Hasil riset mendukung hal ini. Berdasarkan riset Vedang Ratan Vatsa, korelasi positif antara pasokan stablecoin dan volume transaksi sangat kuat, menandakan likuiditas dan adopsi makin dalam saat pasokan membesar. Tether dan Circle sebagai penerbit terbesar sangat siap merebut aliran transaksi institusional.

Namun, tantangan besar menghambat integrasi TradFi ke blockchain. Koordinasi antar regulator, bank sentral dan hukum regional menuntut navigasi kompleks (misal, sinkronisasi dengan bank sentral, yang membutuhkan waktu bertahun-tahun). Penerbitan stablecoin multi-mata uang (seperti token XYZ untuk pasar emerging market) menambah kerumitan, sering kali berujung pada adopsi lambat atau bahkan gagal karena produk tidak sesuai kebutuhan pasar berkembang. Walau hambatan ini dapat dilewati, bank dan market maker biasanya enggan memindahkan infrastruktur inti ke jalur baru. Transisi berpotensi menaikkan biaya, sebab tidak semua mata uang tersedia di blockchain, sehingga institusi harus menjalankan sistem kripto dan tradisional bersamaan. Di sisi lain, makin banyak penerbit seperti Circle, Tether, Stripe, atau bahkan bank membangun blockchain sendiri, risiko fragmentasi likuiditas meningkat. Kondisi ini dapat mencegah satu jalur infrastruktur mendominasi skala dan likuiditas pasar FX harian $7 triliun.

Tren #2 – Apakah stablecoin chain menjadi ancaman bagi raksasa pembayaran tradisional?

Dengan sifatnya yang dapat diprogram, Layer 1 kini menawarkan keunggulan dan berpotensi mendisrupsi raksasa pembayaran seperti Mastercard, Visa, dan PayPal melalui settlement instan berbiaya rendah di berbagai aplikasi terdesentralisasi. Berbeda dari sistem tertutup berbasis satu platform, infrastruktur ini bersifat terbuka dan dapat diprogram, sehingga pengembang dan fintech dapat bereksperimen dan berinovasi sebagaimana mereka memakai cloud computing AWS ketimbang server pembayaran on-premise. Perubahan ini memungkinkan pengembangan aplikasi remitansi lintas negara, pembayaran otomatis berbasis AI, dan aset ter-tokenisasi dengan biaya mendekati nol dan penyelesaian dalam waktu kurang dari satu detik.

Misalnya, pengembang dapat membangun dApp pembayaran di stablecoin chain dengan settlement instan. Merchant dan konsumen mendapatkan transaksi cepat dan murah, sementara L-1 seperti Circle, Tether, dan Tempo menjadi infrastruktur vital. Perbedaan besarnya, sistem ini menghapus peran perantara seperti Visa atau Mastercard, sehingga nilai tambah langsung berpindah ke pengembang dan pengguna.

Meski demikian, tetap terdapat risiko. Ketika semakin banyak penerbit dan perusahaan pembayaran meluncurkan Layer 1, ekosistem berisiko terfragmentasi. Merchant bisa menghadapi berbagai “USD token” dari chain yang berbeda, yang tidak mudah dipertukarkan. Cross-Chain Transfer Protocol (CCTP) dari Circle mencoba mengatasi masalah ini dengan menyediakan satu versi USDC yang likuid di berbagai chain, tapi solusi ini hanya berlaku untuk token Circle saja. Dalam situasi oligopoli, interoperabilitas bisa menjadi kendala utama.

Lanskap semakin dinamis dengan hadirnya Tempo dari Stripe, Layer 1 stablecoin-neutral yang diinkubasi Paradigm. Berbeda dari Circle dan Tether, Stripe belum merilis token sendiri, namun Tempo mendukung banyak stablecoin untuk gas dan pembayaran via AMM internal. Netralitas ini bisa menarik bagi pengembang dan merchant yang menginginkan fleksibilitas tanpa terkunci pada satu ekosistem, memberi Stripe peluang mengambil ceruk pasar yang lama didominasi pemain kripto native.

Tren #3 – Dinamika Duopoli – Circle vs. Tether

Ketika Layer 1 menantang pemain lama, mereka juga membentuk ulang struktur pasar. Saat ini, Circle dan Tether menguasai hampir 89% penerbitan stablecoin per September 2025, masing-masing 62,8% dan 25,8%. Dengan meluncurkan L-1 baru (Arc dan Stable/Plasma), mereka memperkuat dominasi melalui hambatan masuk yang tinggi. Misal, Plasma mengumpulkan deposit $1 miliar pada brankas untuk token sale cap—sebuah barrier to entry tingkat tinggi. Konsentrasi pasar, diukur dengan Herfindahl-Hirschman Index (HHI) di angka 4.600 (62,8² + 25,8² ≈ 4.466), jauh melewati ambang batas 2.500 yang biasanya menandai pengawasan anti-monopoli di pasar tradisional.

Namun, ancaman baru muncul dari L-1 stablecoin-neutral seperti Tempo dari Stripe yang mengurangi friksi onboarding merchant dan risiko konsentrasi bagi regulator. Netralitas ini bisa membalik kekuatan incumbents yang selama ini bertumpu pada ekosistem tertutup—jika standar netralitas menjadi tren utama, Circle dan Tether berisiko kehilangan efek jaringan dan dominasi brand. Duopoli saat ini bisa bergeser ke format oligopoli, di mana banyak jalur infrastruktur berebut ceruk pasar spesifik.

Kesimpulan

Kesimpulannya, stablecoin telah menjadi kekuatan utama senilai lebih dari $280 miliar dengan para penerbit menuai keuntungan luar biasa. Kebangkitan Layer 1 berbasis stablecoin menyoroti tiga tren penting: (1) onboarding keuangan tradisional ke ekosistem kripto-native dan membidik pasar FX global; (2) transformasi infrastruktur pembayaran dengan menyingkirkan perantara seperti Mastercard dan Visa; serta (3) evolusi struktur pasar dari duopoli (HHI 4.600) menuju oligopoli. Perubahan besar ini membawa visi baru: penerbit stablecoin seperti Circle dan Tether, bersama pendatang seperti Tempo dari Stripe, kini bukan sekadar jembatan antara kripto dan fiat, melainkan tengah mengukuhkan posisi sebagai fondasi utama infrastruktur keuangan masa depan.

Pada akhirnya, pertanyaan bagi Anda: Bagaimana para pembangun infrastruktur pembayaran ini mencapai product-market fit? Akankah Arc dari Circle, Stable/Plasma dari Tether, atau penantang stablecoin-neutral seperti Tempo yang memimpin—baik dari sisi volume transaksi maupun adopsi institusional? Meski peluang terbuka lebar, tantangan fragmentasi likuiditas masih mengadang. Bagikan pendapat Anda di bawah!

Disclaimer:

  1. Artikel ini adalah reprint dari [Terry’s Takes]. Seluruh hak cipta milik penulis asli [Terry Lee]. Jika ada keberatan terkait reprint ini, silakan hubungi tim Gate Learn untuk penanganan segera.
  2. Penafian: Semua opini dan pandangan dalam artikel ini sepenuhnya milik penulis, bukan merupakan nasihat investasi.
  3. Terjemahan ke bahasa lain dikerjakan oleh tim Gate Learn. Kecuali dinyatakan, dilarang menyalin, mendistribusikan, atau menjiplak artikel terjemahan.

Bagikan

Kalender Kripto

Buka token
Starknet (STRK) akan membuka 127 juta Token pada 15 September pukul 08:00, dengan nilai sekitar 15,73 juta dolar, yang merupakan 5,98% dari Pasokan Beredar.
STRK
-2.42%
2025-09-15
Buka token
Sei (SEI) akan membuka kunci 55,560,000 Token pada 15 September pukul 20:00, dengan nilai sekitar 18,420,000 dolar AS, yang merupakan 1,18% dari Pasokan Beredar.
SEI
-2.22%
2025-09-15
Token Terbuka
Arbitrum akan membuka 92.650.000 token ARB pada 16 September, yang merupakan sekitar 2,03% dari pasokan yang saat ini beredar.
ARB
-4.33%
2025-09-15
Agen Pencari Tren
"Kasus penggunaan Trend Finder Agent mulai berlangsung di lucyos.ai"
AGI
0.52%
2025-09-15
Breaking DePIN Physical AI UnConference di Zurich
IoTeX dijadwalkan untuk memberikan pidato kunci di Breaking DePIN Physical AI unConference di Zurich, pada 16 September. Presentasi ini akan menguraikan metode teknologi untuk menyediakan data fisik waktu nyata yang terautentikasi kepada aplikasi terdesentralisasi, dengan menyoroti perkembangan terbaru yang bertujuan untuk meningkatkan integritas dan utilitas data di seluruh infrastruktur AI fisik yang sedang berkembang.
IOTX
-2.99%
2025-09-15

Artikel Terkait

Apa itu Stablecoin?
Pemula

Apa itu Stablecoin?

Stablecoin adalah mata uang kripto dengan harga stabil, yang sering dipatok ke alat pembayaran yang sah di dunia nyata. Ambil USDT, stablecoin yang paling umum digunakan saat ini, misalnya, USDT dipatok ke dolar AS, dengan 1 USDT = 1 USD.
11/21/2022, 8:35:14 AM
Penjelasan Mendalam tentang Yala: Membangun Agregator Pendapatan DeFi Modular dengan Stablecoin $YU sebagai Medium
Pemula

Penjelasan Mendalam tentang Yala: Membangun Agregator Pendapatan DeFi Modular dengan Stablecoin $YU sebagai Medium

Yala mewarisi keamanan dan desentralisasi Bitcoin sambil menggunakan kerangka protokol modular dengan stablecoin $YU sebagai medium pertukaran dan simpanan nilai. Ia dengan lancar menghubungkan Bitcoin dengan ekosistem utama, memungkinkan pemegang Bitcoin untuk memperoleh imbal hasil dari berbagai protokol DeFi.
11/29/2024, 6:05:21 AM
Dolar di Internet Nilai - Laporan Ekonomi Pasar USDC 2025
Lanjutan

Dolar di Internet Nilai - Laporan Ekonomi Pasar USDC 2025

Circle sedang mengembangkan platform teknologi terbuka yang didukung oleh USDC. Berdasarkan kekuatan dan adopsi luas dolar AS, platform ini memanfaatkan skala, kecepatan, dan biaya rendah internet untuk menghasilkan efek jaringan dan aplikasi praktis untuk layanan keuangan.
1/27/2025, 8:07:29 AM
USDC dan Masa Depan Dolar
Lanjutan

USDC dan Masa Depan Dolar

Dalam artikel ini, kami akan membahas fitur unik USDC sebagai produk stablecoin, adopsi saat ini sebagai alat pembayaran, dan lanskap regulasi yang mungkin dihadapi USDC dan aset digital lainnya saat ini, dan apa artinya semua ini untuk masa depan digital dolar.
8/29/2024, 4:12:57 PM
Apa itu Carry Trades dan Bagaimana Mereka Bekerja?
Menengah

Apa itu Carry Trades dan Bagaimana Mereka Bekerja?

Carry trade adalah strategi investasi yang melibatkan meminjam aset dengan tingkat persentase rendah dan menginvestasikannya dalam aset atau platform lain yang menawarkan tingkat bunga yang lebih tinggi dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dari perbedaan bunga.
2/13/2025, 1:42:09 AM
Stablecoin Baru Tether USDT0: Bagaimana Bedanya dengan USDT?
Menengah

Stablecoin Baru Tether USDT0: Bagaimana Bedanya dengan USDT?

Tether telah memperkenalkan USDT0 untuk mengatasi masalah likuiditas yang terfragmentasi untuk stablecoin di berbagai blockchain. Dengan dukungan LayerZero, USDT0 memastikan transfer lintas rantai yang lancar, mengurangi biaya transaksi, dan meningkatkan efisiensi modal.
2/5/2025, 6:50:08 AM
Mulai Sekarang
Daftar dan dapatkan Voucher
$100
!