Seiring semakin banyak rantai publik yang mengadopsi mekanisme PoS (Proof of Stake), pengguna dapat memperoleh imbalan dengan melakukan staking aset. Namun, masalah terbesar dengan staking tradisional adalah bahwa aset tidak dapat digunakan secara bebas untuk jangka waktu tertentu. Ini berarti bahwa investor mungkin melewatkan peluang perdagangan akibat kenaikan harga dan tidak dapat menggunakan aset mereka untuk DeFi atau aktivitas on-chain lainnya.
Untuk mengatasi masalah yang disebutkan sebelumnya, Liquid Staking telah muncul. Ini memperkenalkan mekanisme tokenisasi yang memungkinkan pengguna untuk mempertahankan fleksibilitas saat melakukan staking aset, memungkinkan mereka untuk terus melakukan operasi on-chain, sehingga staking tidak lagi identik dengan "mengunci aset."
Staking tradisional dibangun di atas dasar "mengunci": Anda perlu mengunci token dengan validator atau kolam staking, di mana Anda tidak dapat mengakses aset; penebusan juga mungkin memerlukan menunggu periode pembukaan kunci. Liquid Staking, di sisi lain, mengatasi masalah likuiditas melalui token perwakilan (seperti stETH), memungkinkan aset yang dipertaruhkan tetap dapat dipindahkan, dipinjam, atau diperdagangkan secara bebas.
Singkatnya, perbedaan inti antara keduanya adalah:
Perbedaan ini membuat yang terakhir lebih cocok untuk pengguna yang ingin mendapatkan keuntungan sambil berpartisipasi dalam DeFi.
Kunci dari Liquid Staking terletak pada “LST” (Liquid Staking Token).
Prosesnya umumnya sebagai berikut:
Mekanisme ini setara dengan menerbitkan "sertifikat on-chain" untuk aset yang dipertaruhkan, memungkinkan aset yang sebelumnya sepenuhnya terkunci untuk mendapatkan kembali kemampuan untuk beredar secara bebas.
Pada tahun 2025, jumlah total yang terkunci dari Liquid Staking terus mencapai puncak baru, menjadi salah satu sektor yang tumbuh paling cepat di DeFi. Manfaat dari regulasi yang semakin jelas dan penggunaan token staking likuid yang berkembang, banyak protokol utama telah memperkuat kepemimpinan pasar mereka.
Pada saat yang sama, investor institusi mulai melihat Staking Likuid sebagai produk kombinasi dari "pengembalian stabil + fleksibilitas tinggi," yang mengarah pada masuknya dana yang signifikan ke dalam aset representatif seperti stETH, rETH, dan mSOL. Ini tidak hanya memperluas ukuran pasar tetapi juga mendorong protokol staking likuid untuk membangun aplikasi turunan yang lebih kaya, seperti LSDFi (Keuangan Derivatif Staking Likuid).
Secara keseluruhan, data dan tren pasar menunjukkan bahwa Liquid Staking telah menjadi komponen penting dalam ekosistem PoS yang tidak dapat diabaikan.
Staking Likuid akan terus tumbuh dengan cepat di masa depan karena beberapa alasan:
Untuk investor:
Bagikan
Konten